"Tiga warga sipil tewas di Provinsi Oddar Meanchey dan satu warga sipil tewas di Provinsi Preah Vihear," jelas Pheaktra lebih lanjut. Korban luka-luka juga tidak sedikit, mencapai sepuluh orang warga sipil.
Di sisi lain, militer Thailand punya catatan duka sendiri. Sebelumnya, mereka melaporkan satu tentaranya tewas dan empat lainnya cedera dalam bentrokan ini. Insiden itu disebut terjadi di dua area di Provinsi Ubon Ratchathani, dipicu oleh serangan dari Kamboja. Serangan udara mereka, klaim Bangkok, hanyalah sebuah respons.
Juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree, berusaha meluruskan. Dia menegaskan bahwa serangan udara yang dilancarkan Senin pagi itu ditargetkan secara presisi hanya pada fasilitas militer. Menghindari korban di kalangan masyarakat sipil, katanya, adalah prioritas utama mereka.
Klaim itu tentu saja berbenturan dengan laporan korban jiwa dari Kamboja. Yang jelas, dentuman dan asap kembali mengaburkan perbatasan, mengingatkan pada ketegangan lama yang seakan tak pernah benar-benar reda.
Artikel Terkait
Brimob Riau Bersihkan Surau dan Pondok Quran di Tengah Reruntuhan Galodo
Sopir Pengganti Program Makan Bergizi Diduga Salah Injak Gas, 20 Korban Terluka
Kapolri Turun Langsung, Tinjau Dapur Umum dan Posko Kesehatan di Pengungsian Aceh
Tito Karnavian Siagakan Daerah Hadapi Arus Libur dan Cuaca Ekstrem Nataru