Di tengah guyuran hujan Bogor yang tak kunjung reda, sebuah warung di kawasan Bogor Barat justru menyebarkan kehangatan. Warung Mie Aceh Semeru, sejak beberapa hari terakhir, membuka pintunya lebar-lebar untuk mahasiswa perantauan yang berasal dari tiga provinsi yang sedang berduka: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kampung halaman mereka, menjadi alasan pemilik warung mengambil kebijakan sederhana namun berarti: makan gratis.
“Kemarin keluarga saya terdampak juga sempat ngungsi, air sampai ke halaman. Tapi sekarang mulai surut, orang rumah sudah kembali lagi,”
Kata Sultan, salah seorang mahasiswa yang memanfaatkan bantuan itu, saat ditemui Sabtu lalu. Wajahnya terlihat lega, meski nadanya masih menyimpan keresahan.
Dia bercerita, banjir datang tiba-tiba dan sempat menerjang rumah keluarganya. Kabar dari kampung halaman pun sempat putus beberapa hari, membuatnya gelisah di perantauan. Yang membuatnya semakin tak tenang, jalan pulang sepertinya masih terhalang. Akses dari Bandar Aceh maupun melalui Medan, katanya, masih belum bisa dilalui sepenuhnya.
“Mau pulang ke sana nggak bisa karena akses jalan kalau dari bandara di Aceh putus, kalau dari Medan lewat Tamiang itu masih ada yang terisolasi,”
tuturnya lagi.
Di sisi lain, kebijakan warung ini benar-benar menjadi penolong. Jiwa, rekan Sultan, mengaku sangat terbantu. Bagi mahasiswa rantau yang orang tuanya terdampak bencana, setiap pengeluaran memang harus dipikirkan ulang.
“Menurut saya sih sangat efektif karena juga di Aceh lagi kena bencana. Jadi mahasiswa yang nggak bisa ngabari orang tuanya atau nggak bisa dikirimi orang tuanya bisa makan dan bertahan hidup,”
ujar Jiwa.
Artikel Terkait
Menag di Perayaan Natal: Perbedaan adalah Lukisan Tuhan yang Indah
Jalan Tegar Beriman Tutup Total, CFD Bogor Kembali Ramaikan Minggu Pagi
Batalyon Dhira Brata Kirim 25 Ton Beras untuk Korban Banjir Sumatera
Sukacita Natal Memenuhi SUGBK, Jemaat Sampai Rela Berdesakan di Luar Pagar