Di tengah ramainya diskusi politik di Jakarta, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyoroti sebuah isu yang menurutnya menggelikan. Ia menanggapi upaya mengaitkan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan sosok Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas. Bagi Habiburokhman, hal itu terdengar lucu.
Pernyataannya itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi bertajuk 'Gejolak Jelang 2026' yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu. Habiburokhman memulai dengan menjelaskan kompleksitas pengusutan tindak pidana ekologi. Menurutnya, proses hukum untuk kasus semacam itu bisa memakan waktu sangat lama, bahkan belasan tahun, dengan dampak yang sudah terlanjur meluas.
Ia lantas menegaskan bahwa Zulhas hanya menjabat sebagai Menteri Kehutanan selama lima tahun di era Presiden SBY. Kerusakan lingkungan, ujarnya, sudah terjadi jauh sebelum masa itu.
Di sisi lain, politisi Gerindra ini mengkritik keras jika sebuah bencana hanya dijadikan alat politik untuk mencari kambing hitam. Menurutnya, cara berpikir seperti itu justru akan menghambat penyelesaian dan kehilangan orientasi kemanusiaan.
Lalu, bagaimana seharusnya? Habiburokhman menawarkan pendekatan berbeda. Penyelesaian yang berorientasi pada kemanusiaan, katanya, harus fokus pada akar masalah, bukan sekadar menyalahkan orang.
Artikel Terkait
Bantuan Cold Storage Tiba di Agam, Bantu Proses Identifikasi Korban Banjir Bandang
Cahaya Kembali Menyapa Palembayan, Warga Mulai Bernapas Lega
Warung Mie Aceh di Bogor Sediakan Makan Gratis untuk Mahasiswa Korban Bencana
Tragedi Berdarah di Saulville: 11 Tewas dalam Penyerbuan Brutal ke Hostel