"Setiap tahun, APBD kami alokasikan untuk program vaksinasi massal, sterilisasi, penyediaan pakan, dan edukasi warga," terangnya.
"Semua program ini kami sesuaikan terus dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik terbaik dari berbagai negara."
Mimpi Jakarta sebagai Kota Ramah Satwa
Pramono punya visi yang jelas: Jakarta harus terus bergerak menjadi kota yang nyaman, bukan cuma untuk warganya, tapi juga untuk satwa urban dan keanekaragaman hayati yang hidup berdampingan dengan manusia. Ia berharap forum internasional ini bisa menghasilkan rekomendasi yang aplikatif, sesuatu yang bisa mendorong aksi nyata di Indonesia dan dunia.
"Saya ajak semua pihak untuk bersama-sama menata kota yang lebih berkelanjutan," kata Pramono menutup harapannya.
Di sisi lain, penyelenggara konferensi, JAAN Domestic Indonesia Foundation, melihat momen ini sangat strategis. Bagi mereka, ini adalah kesempatan bagi Jakarta untuk menunjukkan komitmennya di mata internasional. Forum ini dianggap sebagai titik temu yang tepat untuk memperkuat jaringan, sekaligus membuka diskusi tentang tantangan dan solusi baru menuju sistem kesejahteraan hewan yang modern dan berstandar global.
CEO & Founder JAAN Domestic Indonesia Foundation, Karin Franken, tak menyia-nyiakan kesempatan. Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan tamu yang hadir dari berbagai penjuru.
"Jakarta," ujarnya dengan penuh keyakinan, "kini berada di garis depan dalam memajukan isu kesejahteraan hewan. Kota ini adalah kota global yang memimpin upaya meningkatkan kesejahteraan satwa dan memajukan Indonesia di kancah internasional."
Dengan digelarnya konferensi ini, pesannya jelas: isu kesejahteraan hewan di Jakarta bukan lagi wacana. Ia sudah jadi komitmen bersama yang diperkuat lewat kebijakan, edukasi, dan kerja kolaboratif. Upaya ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa satwa adalah bagian penting dari ekosistem perkotaan yang tak boleh diabaikan.
Ke depan, semua pihak pemerintah, komunitas, lembaga diharapkan makin solid. Dari Jakarta, semangat untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih peduli dan beretika ini diharapkan bisa menyebar, menginspirasi gerakan serupa di tingkat nasional bahkan dunia.
Artikel Terkait
Morowali di Titik Balik: Kemelimpahan Nikel dan Tantangan Keadilan Sosial
Di Balik Angka 1,6 Juta Hektare: Zulhas dan Legalitas bagi Rakyat Riau
PAN Dukung Wacana Koalisi Permanen, Asal Ada Payung Hukumnya
Video Amukan di Bogor Ternyata Rekaman Lama, Polisi Ungkap Drama Keluarga di Baliknya