Dari sisi penanganan nasional, upaya perbaikan darurat terus dikebut. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyampaikan laporan terkini.
"Data hingga hari ini, Jumat (5/12), terdapat sejumlah titik di Sumbar yang terdampak banjir dan tanah longsor," jelasnya melalui siaran pers.
Dampaknya parah. Infrastruktur jalan dan jembatan yang terdampak mencakup 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional. Longsor terjadi di 63 titik, sementara banjir merusak 32 titik jalan.
"Di luar itu, penanganan darurat juga menyasar 80 ruas jalan non-nasional dan 32 jembatan non-nasional," imbuh Abdul.
Beberapa ruas jalan masih terputus total. Yang paling parah adalah ruas Sicincin hingga batas Kota Padang Panjang KM 63 500. Di sana, longsor di 12 titik menggerus bahu jalan dan menyisakan hanya satu jalur. Perbaikan diperkirakan butuh waktu hingga dua minggu, dan itu pun baru untuk satu lajur kendaraan ringan.
Di sisi lain, ada juga kabar baik. Beberapa akses utama sudah bisa dilalui lagi, seperti rute Padang menuju Pariaman, Pasbar, hingga perbatasan Sumatera Utara. Begitu juga jalur Padang Panjang-Bukittinggi ke batas Riau, Padang-Painan ke batas Bengkulu, serta Padang-Solok-Dharmasraya menuju Jambi.
Untuk mempercepat semua perbaikan, puluhan alat berat dikerahkan. Tak kurang dari 23 ekskavator, 11 dump truck, dan 6 wheel loader bekerja di berbagai titik. Kendaraan pendukung lainnya juga dimobilisasi agar penanganan di lapangan bisa lebih cepat lagi.
Artikel Terkait
Genangan Cokelat Sisa Banjir Kiriman Bogor Mulai Dibersihkan Warga Kampung Melayu
Dari Tangerang ke Papua: Seorang Guru Menemukan Panggilan Sejati di Ujung Timur Indonesia
Polda Riau Kirim Cool Storage untuk Atasi Kepadatan Jenazah Korban Bencana Agam
Gubernur Aceh: Warga Terancam Mati Kelaparan, Bantuan Mandek di Tengah Jalan