Kebakaran Hong Kong, Gaza, hingga Epstein: Tragedi dan Skandal dalam Sorotan

- Kamis, 04 Desember 2025 | 14:45 WIB
Kebakaran Hong Kong, Gaza, hingga Epstein: Tragedi dan Skandal dalam Sorotan

Inilah rangkuman berita utama dari berbagai belahan dunia dalam sehari terakhir. Mari kita mulai dari Hong Kong, di mana kabut duka masih menyelimuti sebuah tragedi memilukan.

Enam Orang Ditangkap Terkait Kebakaran Maut di Hong Kong

Polisi Hong Kong kembali menahan enam orang. Mereka diduga mematikan alarm kebakaran saat sedang melakukan renovasi di kompleks apartemen yang ludes dilalap api pekan lalu. Peristiwa nahas itu merenggut nyawa setidaknya 159 orang.

Sebelumnya, pada Selasa lalu, polisi sudah menangkap 15 orang terkait penyelidikan kasus ini. Tak hanya itu, badan antikorupsi setempat juga bergerak cepat, meringkus 12 orang lain yang diduga terlibat praktik korupsi.

Korban termuda dalam kebakaran itu adalah seorang bayi berusia satu tahun. Sementara yang tertua berumur 97 tahun. Pencarian jenazah di gedung ketujuh dari total delapan gedung yang terbakar telah usai. Namun, sekitar 30 orang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

Warga Gaza Diizinkan Menyeberang ke Mesir, Tapi...

Ada kabar baru dari perbatasan Rafah. Otoritas Israel menyatakan pintu penyeberangan dari Gaza ke Mesir akan dibuka "dalam beberapa hari mendatang." Sayangnya, izin ini hanya untuk warga Palestina yang ingin meninggalkan Gaza, bukan untuk masuknya bantuan kemanusiaan.

COGAT, badan Israel yang mengurusi koordinasi layanan di Gaza, mengumumkan rencana itu. Tapi rinciannya masih sangat minim, bikin banyak pihak bertanya-tanya.

Menurut COGAT, warga yang ingin keluar harus melalui pemeriksaan keamanan Israel. Nantinya, proses ini akan diawasi oleh perwakilan dari Uni Eropa.

Namun begitu, pihak Mesir langsung membantah. Otoritas setempat menyatakan belum ada koordinasi dengan Israel soal pembukaan Rafah. Mereka juga menilai persyaratan yang diajukan Israel tidaklah tepat.

Pembukaan kembali penyeberangan seperti Rafah sebenarnya termasuk salah satu butir kesepakatan gencatan senjata. Hamas sendiri sudah mengkritik Israel, karena dianggap menolak mengizinkan bantuan masuk melalui wilayah tersebut.

Foto-Foto Mengejutkan dari Pulau Pribadi Jeffrey Epstein


Halaman:

Komentar