Setelah berhasil ditangkap di perbatasan Desa Rappoala dan Rappolemba, Ali langsung diikat. Kemarahan warga yang sudah memuncak pun meledak. Massa menghakiminya sendiri, dengan cara yang sangat brutal.
“Di perbatasan Desa Rappoala dan Rappolemba dipotong kemaluannya dan dicincang-cincang,” tutur Enal mengenai adegan mengerikan yang dialami terduga pelaku itu.
Di sisi lain, pihak kepolisian telah bergerak. Kanit Resmob Polres Gowa, Ipda Muhammad Alfian, membenarkan kejadian tersebut. “(Kejadian) di Tompobulu, kami baru mau merapat ke TKP,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Peristiwa ini menyisakan duka dan trauma yang dalam. Di satu sisi, ada korban pelecehan yang harus berjuang pulih. Di sisi lain, sebuah kampung menyaksikan sendiri bagaimana amuk massa bisa berujung pada kekerasan balasan yang tak kalah sadis.
Artikel Terkait
Kantong Plastik dan Dalih Bangkai Hewan: Taktik Alex Iskandar Buang Jasad Alvaro
Kebakaran Hong Kong, Gaza, hingga Epstein: Tragedi dan Skandal dalam Sorotan
Akses Empat Nagari di Agam Kembali Dibuka, Bantuan Mulai Dikirim
Sekjen Liga Muslim Dunia Sambangi Senayan, Pelajari Kunci Kerukunan Indonesia