Angka korban terus bertambah. Otoritas Sri Lanka baru saja mengumumkan, sedikitnya 465 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu Siklon Ditwah. Situasinya benar-benar suram. Harapan untuk menemukan 366 orang lainnya yang masih hilang pun kian pupus. Hujan lebat pekan lalu itu telah mengubah banyak wilayah di negara itu menjadi kubangan air dan puing-puing.
Di ibu kota Kolombo, air banjir mulai surut pada Rabu (3/12) waktu setempat. Tapi, itu hanya secercah kabar baik di tengah kehancuran yang luas. Menurut data terbaru, lebih dari 1,5 juta orang terdampak bencana ini. Dari jumlah itu, sekitar 200.000 orang terpaksa mengungsi dan kini tinggal di penampungan yang disiapkan pemerintah.
Namun begitu, pemulihan tak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa kawasan perbukitan yang paling parah terdampak masih sulit dijangkau. Tim penyelamat dan relawan berjuang mati-matian membersihkan jalanan yang tertimbun dan memperbaiki jaringan komunikasi yang putus total.
Artikel Terkait
China Intensifkan Serangan Simulasi di Selat Taiwan, Intai Setiap Kapal Asing
Solidaritas PELNI: Bantuan Logistik Dikirimkan untuk Korban Banjir Bandang Sumut
Rafah Dibuka, Warga Gaza Dapat Keluar dalam Hitungan Hari
Patung Tolstoy Resmi Berdiri di UI, Fadli Zon: Langkah Nyata untuk Sastra Indonesia