"Pengiriman ini bagian dari upaya berkelanjutan. Kami akan terus pantau kondisi di lapangan dan menambah bantuan bila diperlukan," tambah Joko Hadi Susilo.
Pilihan jatuh pada MI-17 V5 bukan tanpa alasan. Helikopter jenis ini dikenal tangguh. Kemampuannya menjangkau area sulit dan kapasitas angkutnya yang luas dianggap paling pas untuk misi bantuan jarak menengah seperti ini.
Setelah penerbangan yang memakan waktu puluhan menit, helikopter itu akhirnya mendarat. Lokasinya di titik distribusi yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah bersama tim darurat.
Di sana, bantuan seberat 1,5 ton itu langsung disalurkan. Proses pembagiannya melibatkan gabungan personel TNI, BPBD, dan tentu saja, relawan lokal yang sudah paham betul medannya.
Semua logistik itu sendiri sudah dipersiapkan dengan matang oleh personel Kodam. Tujuannya satu: agar begitu tiba di Langsa, bantuan bisa langsung sampai ke tangan warga yang paling membutuhkan.
Artikel Terkait
Korban Tewas Banjir dan Longsor Sumut Tembus 298 Jiwa, 169 Masih Hilang
Hercules dan CN-295 Turunkan Bantuan dari Langit untuk Korban Bencana Aceh Tamiang
Malam Nahas di Dramaga: Upaya Menyalip Berujung Tewas Tertindas Truk
Dua Anak Kabur dari Rumah, Terungkap Derita di Balik Pintu