Tak ketinggalan, air mineral 2.500 karton, susu dalam jumlah sama, serta biskuit 1.250 karton. Mereka juga memikirkan kebutuhan khusus seperti pampers (250 karton) dan persediaan untuk kondisi darurat seperti lilin (125 karton). Kopi dan teh, barang yang sering dicari untuk sekadar menghangatkan suasana, juga ikut dikirim dalam jumlah ribuan karton.
Menurut Budi, ini semua tak lepas dari instruksi Kapolda. Intinya sederhana: peduli terhadap sesama. Jajaran Polda Metro Jaya, tegasnya, turut merasakan kesedihan mendalam atas musibah yang melanda saudara-saudara di Sumatera.
"Polda Metro Jaya tidak hanya sekedar melakukan memberikan pelayanan, perlindungan, pengayoman," jelas Budi lebih lanjut.
"Tapi juga harapan besar untuk tetap memberikan bantuan secara bertahap kepada masyarakat. Mengajak seluruh elemen untuk terus menguatkan semangat gotong royong dan kepedulian untuk sesama."
Bencana yang memicu aksi solidaritas ini memang luar biasa hebat. Banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatera itu telah memakan korban jiwa yang sangat besar. Angkanya menyentuh 631 orang meninggal. Sementara itu, sekitar satu juta orang lainnya terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka yang rusak atau bahkan hilang tersapu air dan tanah.
Di tengah situasi seperti itu, kiriman bantuan dari Jakarta ini setidaknya bisa meringankan beban, meski hanya sedikit. Yang jelas, solidaritas masih ada.
Artikel Terkait
Gus Ipul dan Brian Yuliarto Sepakati Jalan Baru untuk Lulusan Sekolah Rakyat
Korsleting di Atap Picu Kobaran Api, Lima Rumah di Bogor Ludes
Dua Ton Sabu dan Wajah yang Selalu Berubah: Kisah Buronan Rp 5 Triliun yang Dicokok di Kamboja
Waspada Rob Mengintai, Pesisir Sumbar Siaga Hadang Super Full Moon