Di tengah terik Semarang, suasana di Muladi Dome Universitas Diponegoro tampak berbeda dari biasanya. Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan baru saja meresmikan layanan baru mereka di sana: sebuah Campus Immigration Point. Acara peresmian itu menarik perhatian, termasuk dari Amel, seorang mahasiswi arsitektur Undip yang datang dengan satu tujuan.
"Mau buat paspor," ujarnya, Senin lalu. "Insyaallah, karena Januari mau umrah sekeluarga."
Wajahnya terlihat lega. Bagaimana tidak? Layanan yang dia butuhkan sekarang hadir tepat di kompleks kampusnya sendiri. "Memudahkan banget, dekat, di Undip," katanya. Bagi Amel dan banyak mahasiswa lain, kehadiran kantor imigrasi mini ini jelas sebuah angin segar. Dia berharap terobosan semacam ini terus berlanjut, agar pelayanan ke masyarakat makin inovatif.
Di sisi lain, ada Lia yang juga memanfaatkan momen ini. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penerjemah bagi warga China ini mengetahui info Campus Immigration Lounge lewat Instagram. Hari itu, dia mendampingi dua kliennya untuk mengurus perpanjangan izin tinggal.
"Saya sudah empat tahun mendampingi warga China," cerita Lia.
Artikel Terkait
Ratusan Amunisi Ilegal Digagalkan di Kontrakan Meruya
Hakordia 2025: KPK Gaungkan Satukan Aksi, Basmi Korupsi
Polisi Palopo Ubah Motor Pribadi Jadi Penjemput Sampah di Gang Sempit
Gubernur DKI Bantah Klaim Jakarta Kota Terpadat, Sebut Peringkatnya Jauh di Bawah