Badung Gencar Atasi Macet, Gali Pinjaman Rp 2,8 Triliun untuk Perlebar Jalan

“Perkembangan pariwisata Badung yang pesat membawa masalah: macet, sampah, air bersih. Kalau tidak dipercepat, harga tanah akan melambung setiap tahun. Dampaknya akan besar ke depan,” tegas Koster.

“Makin cepat dibangun, makin bagus.”

Sementara itu, Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, menyebut kolaborasi ini strategis. Dana Rp 2,83 triliun itu akan dipakai untuk menangani 8 trase jalan dan membangun 9 trase jalan baru.

“Kami berharap ini bisa meningkatkan mobilitas warga dan wisatawan, memberi manfaat nyata, dan memperkuat konektivitas di kawasan pariwisata utama Bali,” kata Reynaldi.

“Fokusnya pada titik-titik strategis seperti Simpang Semer, Kerobokan, akses menuju GWK, dan Uluwatu di Kuta Selatan.”

Dukungan juga datang dari Jakarta. Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Askolani, menyatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif Pemkab Badung ini.

“Dengan segala tantangan, Bapak Bupati bisa mengambil inisiatif. Ini akan hasilkan pendapatan lebih, pariwisata lebih, dan serap tenaga kerja di Badung,” ucap Askolani.

“Kami dari Kemenkeu sangat mendukung. Semoga membawa hasil terbaik untuk Badung, Bali, dan Indonesia.”

Acara penandatanganan itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat penting. Mulai dari perwakilan Kemenko Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Forkopimda Bali dan Badung, hingga jajaran direksi dan komisaris PT SMI.