Kisah Pilu Alvaro dan Sorotan Darurat Kekerasan Anak dari Puan Maharani

- Selasa, 25 November 2025 | 14:55 WIB
Kisah Pilu Alvaro dan Sorotan Darurat Kekerasan Anak dari Puan Maharani

Kasus meninggalnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun yang hilang selama delapan bulan sebelum akhirnya ditemukan tewas di Tenjo, Bogor, masih terus menyita perhatian publik. Sungguh memilukan. Polisi menduga kuat pelaku utamanya adalah ayah tirinya sendiri.

Di sisi lain, Ketua DPR RI Puan Maharani akhirnya angkat bicara. Ia menyatakan situasi kekerasan terhadap anak di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan, bahkan bisa dibilang darurat.

"Kami sangat prihatin dan turut berbelasungkawa. Tentu saja ini merupakan... sudah merupakan darurat, yang situasi darurat yang memang harus ditanggapi secara seksama,"

ujar Puan di kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa lalu.

Menurutnya, persoalan anak yang menjadi korban kekerasan ini bukan cuma tanggung jawab keluarga atau sekolah semata. Semua pihak harus turun tangan. Ia mendesak komisi yang menangani perlindungan anak untuk segera mengambil langkah nyata. Yang jelas, kejadian seperti ini tidak boleh terulang lagi.

Saan Mustopa, Wakil Ketua DPR RI, juga ikut menyoroti maraknya kasus serupa. Ia menekankan pentingnya respons yang cepat dan tepat. Rencananya, Saan akan melibatkan Komisi III DPR bersama KPAI untuk ikut mengawal penanganan kasus-kasus kekerasan pada anak.

"Jadi kita nanti akan minta juga Komisi III untuk mendorong itu, dan juga KPAI untuk bisa, berkolaborasi dengan kepolisian untuk bisa menangani terkait dengan berbagai kasus penculikan terhadap anak,"

tandasnya.

Bagaimana perkembangan kasus ini selanjutnya? Simak terus laporannya.

Beralih ke Yogyakarta, ada isu lain yang tak kalah panas. Para buruh lewat Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk tahun 2026 sebesar 60 persen, atau sekitar Rp 3,7 juta. Mereka bilang, angka itu sesuai dengan perhitungan kebutuhan hidup layak di Jogja.


Halaman:

Komentar