Di sisi lain, PBNU sendiri baru saja menggelar silaturahim alim ulama. Dari pertemuan itu, muncul kesepakatan bulat bahwa Gus Yahya tidak akan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Katib Aam PBNU, Ahmad Said Asrori, dalam jumpa pers terpisah juga menegaskan hal serupa. "Sudah disepakati bahwa kepengurusan PBNU harus berjalan sampai akhir periode, yang kurang lebih masih satu tahun lagi menuju Muktamar. Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri. Semua sepakat dan akan bergerak 100 persen," tegasnya.
Wacana pemakzulan Gus Yahya sendiri mencuat setelah Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU memintanya mengundurkan diri. Isu ini kian panas setelah risalah Rapat Harian Syuriah PBNU beredar luas.
Rapat harian syuriah itu sendiri digelar pada Kamis (20/11) di Hotel Aston City Jakarta. Dari 53 pengurus harian syuriah, 37 orang hadir. Risalah rapat tersebut ditandatangani langsung oleh pimpinan rapat, KH Miftachul Akhyar, yang juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU.
Artikel Terkait
Dubes RI Ingatkan Warga: Jangan Coba-Coba Kerja Kosongan di Malaysia
Aksi Jambret Ponsel Bocah di Bogor Berakhir di Tangan Polisi dalam Hitungan Jam
Serangan di Beirut Tewaskan Lima Orang, Gencatan Senjata Diabaikan
Gus Yahya Tegaskan Rapat Harian Syuriah Tak Berwenang Hentikan Mandataris