Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di DKI Jakarta sudah menjangkau 365.730 orang dewasa dan lansia. Dari jumlah itu, ada fakta yang cukup menggelitik perhatian. Kementerian Kesehatan punya imbauan khusus buat warga yang belum ikut serta.
"Mohon warga DKI Jakarta bisa melakukan CKG dan termasuk mengisi skrining kesehatan jiwanya," ujar Yunita Arihandayani, Ketua Tim Kerja Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA.
Pernyataan itu disampaikan dalam seminar daring 'Merawat Kesehatan Mental Ibu sebagai Pilar Ketahanan Keluarga', Jumat (21/11). Yunita kemudian membeberkan data yang cukup mencengangkan.
Ternyata, dari yang sudah diskrining, sebanyak 10.973 orang atau sekitar 3% menunjukkan kemungkinan gejala depresi. Angka ini jadi perhatian serius. Soalnya, prevalensi penduduk di atas 15 tahun yang mengalami depresi di Jakarta itu 1,5%, sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional yang cuma 1,4%.
Selain depresi, masalah lain yang muncul adalah kecemasan. Di antara ratusan ribu orang yang diskrining, sekitar 9.090 orang atau 2,49% menunjukkan gejala kecemasan. Ini bukan angka kecil. Bahkan, di Jakarta, masalah kesehatan jiwa pada usia di atas 15 tahun ini menempati peringkat kedua dari 10 penyakit tertinggi.
Artikel Terkait
Menteri Rini Gebrak Birokrasi dengan Aturan Baru, Langsung Diapresiasi OECD
HNW Sorongkan Jas Hijau Sebagai Fondasi Kepemimpinan Negarawan
Job Fair Jadi Penyelamat, Pengangguran Jakarta Merosot ke 6,05%
Tingkat Pengangguran Jakarta Menyusut, Job Fair dan Inklusi Disabilitas Jadi Andalan