Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Jakarta baru saja mengungkap sebuah fakta yang cukup mengkhawatirkan. Dari 365.730 orang dewasa dan lansia yang menjalani skrining kesehatan jiwa, sekitar 3%-nya atau tepatnya 10.973 orang, menunjukkan gejala depresi. Angka ini jadi sorotan, apalagi ketika dirinci lebih lanjut.
Wakil Ketua DPRD DKI, Wibi Andrino, punya pandangannya sendiri. Menurutnya, tekanan ekonomi adalah biang kerok utama yang bikin warga tertekan.
"Dari sudut pandang saya mungkin salah satu penyebab utama warganya terindikasi depresi adalah kombinasi tekanan ekonomi, termasuk biaya hidup tinggi dan keuangan rumah tangga yang menekan," ujar Wibi, Minggu (23/11/2025).
Di sisi lain, dia juga menyinggung soal persoalan klasik: stigma. Banyak orang masih menganggap remeh masalah kesehatan jiwa. Enggan memeriksakan diri, atau bahkan merasa tabu untuk membicarakannya.
"Yang kedua, kurangnya akses atau kesadaran terhadap layanan kesehatan jiwa serta stigma sosial yang masih kuat," tambahnya.
Melihat kondisi ini, Wibi mendorong Pemprov DKI untuk tak tinggal diam. Dia menyarankan agar program deteksi dini dan skrining diperkuat. Layanan konseling gratis perlu diperbanyak, sementara kampanye edukasi publik harus gencar dilakukan untuk mematahkan stigma yang telanjur melekat.
Artikel Terkait
Kemarahan Warga Bogor Meledak, Makanan Bantuan Disorot Usai Aksi Ludahi Paket
Bolsonaro Bongkar Gelang Pantau dengan Solder, Dalihnya Cuma Penasaran
Gaza Berduka, 21 Nyawa Melayang dalam Serangan Udara Israel
Pencarian Dua Korban Longsor Cilacap Berakhir dengan Tabur Bunga