Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, memberikan tekanan baru kepada Ukraina. Dalam sebuah pernyataan tegas, ia mendesak Presiden Volodymyr Zelensky untuk menerima rencana perdamaian yang digodok pemerintahannya. Batas waktunya pun ditetapkan: 27 November mendatang.
Rencana yang diklaim Washington ini disusun secara diam-diam selama sebulan terakhir bersama kedua belah pihak. Isinya? Ukraina diwajibkan untuk menyerahkan sebagian wilayahnya di timur kepada Rusia. Tak hanya itu, jumlah pasukan militernya juga harus dipangkas. Poin-poin inilah yang sejak lama ditolak mentah-mentah oleh Kyiv.
Zelensky pun tak tinggal diam. Dalam pidatonya pada Jumat (21/11), ia dengan jelas menolak proposal dari sekutu utamanya itu. Ia menggambarkannya sebagai sebuah "pilihan yang sangat sulit" bagi bangsanya.
Artikel Terkait
Puluhan Motor Terjungkal di Cileungsi Akibat Aksi Kabur Sopir Tangki Bocor
Setelah 29 Tahun Dorong Gerobak Jamu, Sumiati Akhirnya Bisa Umrah
Mantan Sopir Hakim Gasak 200 Gram Emas Sebelum Ludeskan Rumah Majikan
AS Kerahkan Kekuatan Militer, Langit Venezuela Dinyatakan Beresiko Tinggi