Dengan perasaan cemas, sang ibu langsung bergegas ke rumah sakit. Sayangnya, dia sudah terlambat. Yang dia temui bukanlah anaknya yang sedang dirawat, melainkan jasad tak bernyawa. Rasa curiga mulai menguar. Kematian yang tiba-tiba dan tidak wajar ini mendorongnya untuk melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Dari penyelidikan yang dilakukan, terungkap sebuah pengakuan yang memilukan.
"Dari hasil pemeriksaan awal, terduga pelaku R mengakui telah melakukan kekerasan terhadap korban di rumah kontrakannya menggunakan gagang sapu ijuk dan balok kayu," tambah Ibnu Robbani.
Pengakuan itu sekaligus menegaskan dugaan awal bahwa kematian balita malang ini bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan sebuah tindak kekerasan yang berakhir pada tragedi.
Artikel Terkait
Ricuh Malam di Bogor, Pelajar Pesta Kemenangan Diserang Gerombolan Tak Dikenal
HNW Tegaskan Konstitusi dan Palestina adalah Harga Mati Indonesia
Putin Anggap Rencana Damai AS Bisa Akhiri Perang, Tapi Ancaman Merepotkan Zelensky Tetap Menggantung
Ujang Komarudin Luncurkan Wadah Baru untuk Asah Nalar Politik Anak Muda