Di sisi lain, Rerie mengingatkan bahwa memasuki musim hujan, lokasi penemuan fosil gajah purba itu jadi rawan tergenang. Air yang menggenang bisa merusak fosil-fosil bersejarah tersebut. Ia pun menilai perlu segera ada tindakan nyata. Misalnya, dengan memasang cungkup dan sistem drainase yang memadai untuk mengantisipasi curah hujan tinggi.
Sebagai anggota Komisi X DPR RI, ia berpendapat bahwa upaya konservasi di situs seperti Patiayam harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Soalnya, temuan-temuan bersejarah semacam ini adalah sumber pengetahuan yang sangat berharga bagi masyarakat.
Tak hanya itu, lokasi itu juga punya potensi besar untuk jadi kawasan wisata. Bayangkan, orang-orang bisa datang, belajar, sekaligus melihat langsung peninggalan purbakala. Dengan segala manfaat yang bisa diraih—mulai dari edukasi hingga ekonomi—Rerie menegaskan sudah waktunya pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat bahu-membahu memberi perhatian lebih pada konservasi situs bersejarah semacam Patiayam.
Artikel Terkait
Guru PPPK Ditemukan Tewas Terikat di Kontrakan Sumsel
Washington Batal Boikot, AS Putar Haluan Ikuti KTT G20 di Johannesburg
Awan Panas Semeru Lukai Tiga Warga, Kondisih Korban Masih Dipantau Ketat
Kebakaran Picu Evakuasi Dadakan di Tengah KTT Iklim COP30 Brasil