Segel KPK di rumah dinas Gubernur Riau, Abdul Wahid, ternyata dirusak. Yang melakukan, tiga orang pramusaji. Kini, penyidik sedang berusaha mencari tahu siapa sebenarnya yang menyuruh mereka bertiga bertindak seperti itu.
Juru bicara KPK Budi Prasetyo, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025), menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri motif di balik perusakan itu. "Tentu ini akan ditelusuri motif perbuatan tersebut, termasuk siapa pelakunya, siapa yang meminta atau menyuruh untuk melakukan perusakan," ujarnya. Nada suaranya tegas, menunjukkan betapa seriusnya lembaga ini menanggapi insiden tersebut.
Rumah dinas itu sendiri disegel oleh KPK setelah Abdul Wahid terjaring dalam operasi tangkap tangan. Tim penyidik sudah melakukan penggeledahan di sana. Namun, di tengah proses itu, mereka malah menemukan segel yang sudah tidak utuh lagi. Dugaan sementara, ketiga pramusaji inilah yang melakukannya.
Budi juga menyampaikan imbauan keras. "KPK mengimbau kepada seluruh pihak, khususnya di pemerintah Provinsi Riau, agar kooperatif dan mengikuti proses penyidikan yang masih terus berlangsung," sambungnya. Menurutnya, perusakan segel ini bisa dianggap sebagai upaya merintangi penyidikan. "Ini akan terus didalami karena ini juga menjadi bagian tentunya upaya-upaya perintangan terhadap penyidikan yang KPK sedang lakukan," jelas Budi.
Artikel Terkait
Dubalang Batang Kuantan: Penerjemah Alam yang Menjaga Suara Sungai dan Hutan
Prabowo Sumbang Ribuan Becak Listrik dari Kocek Pribadi untuk Lansia
Truk Meluncur Mundur di Tanjakan Bogor, Dua Orang Terluka
Skandal Proyek Fisik OKU: Fee 20 Persen untuk DPRD yang Dianggap Tradisi