Upaya Pemulangan Jenazah dan Penguburan Diam-diam
Seorang teman Sarawut yang berhasil melarikan diri dari jaringan tersebut dan kini berada di lokasi aman, segera menghubungi Pusat Yayasan Immanuel (IMF) untuk meminta bantuan memulangkan jenazah Sarawut ke tanah airnya. Sang teman juga mengungkap kekhawatiran bahwa kelompok tersebut berencana menguburkan jenazah secara diam-diam sebagai upaya untuk menyembunyikan bukti kejahatan mereka.
Dampak dan Keluarga Korban yang Terus Berduka
Kasus ini telah menimbulkan duka mendalam bagi banyak keluarga di Thailand yang kehilangan anggota keluarganya. Banyak korban diduga terpancing masuk ke dalam jaringan kriminal di zona abu-abu Kamboja dengan iming-iming pekerjaan. Sayangnya, banyak dari kasus ini tidak terlapor dan tidak diselidiki hingga tuntas, meninggalkan keluarga dalam ketidakpastian.
Kasus Suda: Cermin Nasib Serupa di Lokasi yang Sama
Kasus Suda, perempuan Thailand berusia 26 tahun yang tewas di lokasi yang sama dengan Sarawut, akhirnya berhasil ditemukan di Phnom Penh. Jenazahnya nyaris dikremasi di sebuah kuil sebelum sempat diidentifikasi. Keluarga Suda telah melaporkan kehilangannya ke Kantor Polisi Khok Kloi, menyatakan bahwa Suda bekerja untuk operasi penipuan daring di Kamboja dan meninggal akibat hukuman. Saat ini, jenazahnya berada dalam penanganan Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh menunggu proses pemulangan agar keluarga dapat memberikan ritual keagamaan yang layak.
Kasus kematian Sarawut dan Suda ini menyoroti kondisi darurat mengenai keamanan warga Thailand di perbatasan Kamboja dan mendesak adanya tindakan tegas dari pihak berwenang terhadap jaringan perdagangan manusia yang semakin merajalela.
Artikel Terkait
Genangan 50 Cem Paralyze Kebon Pala, 42 RT di Ibu Kota Terendam
Kejuaraan Nasional Tarung Derajat 2025 Dijawal, 278 Atlet Pelajar Dijaring untuk Cetak Kader Kelas Dunia
Konferensi Diplomasi Budaya 2025: Fadli Zon Buka IICCD di UI, Bahas Strategi Soft Power Indonesia
Waspada Rekrutmen Terorisme di Media Sosial: Tips Densus 88 untuk Orang Tua