Presiden menekankan pentingnya mengambil referensi metode belajar terbaik dari seluruh dunia. Namun, konten tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik anak-anak di Indonesia. Untuk itu, ia meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, segera membentuk tim yang bertugas mengkaji materi ajar.
“Saya minta Kemendikdasmen membuat tim untuk mengkaji dan menyesuaikan bahan konten animasi dari mana pun, agar dapat diterima dengan baik oleh anak-anak kita di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Prabowo juga memaparkan perkembangan terkini program digitalisasi sekolah. Pemerintah menargetkan sebanyak 288 ribu sekolah telah menerima smartboard pada akhir tahun 2025 ini.
“Alhamdulillah, akhirnya di bulan Desember nanti, Menteri Dikdasmen menyampaikan bahwa insyaallah target 288.000 sekolah lebih akan tercapai. Ini bagus. Untuk tahun depan, kita memiliki sasaran yang lebih besar lagi, yaitu menambah panel smartboard di tiga kelas untuk semua sekolah di Indonesia. Artinya, tahun depan kita akan memasang sekitar 1 juta panel,” paparnya mengenai rencana percepatan digitalisasi pendidikan nasional.
Artikel Terkait
Bangladesh Resmi Minta India Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina Terpidana Mati
BGN Tegaskan Sarjana Gizi Jadi Prioritas Utama untuk Program Makan Bergizi Gratis
DPR Gandeng Ahli Gizi untuk Percepat Program Makan Bergizi Gratis
Viral Aksi Pria Diduga Maling Pakai Celana Dalam di Toko Cileungsi Bogor