Pelaku ledakan sendiri saat ini telah dipindahkan ke kamar inap di RS Polri. Sebelumnya, ABH sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU. Proses pemeriksaan terhadap pelaku masih menunggu koordinasi lebih lanjut antara penyidik, tim dokter, dan pihak-pihak terkait seperti KPAI.
Budi Hermanto menambahkan, "Penyidik masih akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat apakah kondisi ABH sudah benar-benar pulih dan bisa diminta keterangan, lalu akan berkoordinasi dengan Bapas, KPAI, dan APSIFOR untuk pendampingan saat pemeriksaan."
Status Kasus dan Motif Ledakan SMAN 72
Peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat, 7 November 2025, tepatnya saat berlangsungnya khotbah salat Jumat. Kejadian ini mengakibatkan 96 orang menjadi korban.
Densus 88 Anti Teror Polri telah menyatakan bahwa insiden ledakan ini tidak terkait dengan tindak pidana terorisme. AKBP Mayndra Eka Wardhana dari PPID Densus 88 menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap jaringan terorisme global, regional, dan domestik tidak menemukan koneksi apapun. Tindakan pelaku dinyatakan murni sebagai kriminal umum.
Sementara itu, motif di balik aksi pelaku ledakan masih terus diselidiki. Dari hasil penyelidikan sementara, terungkap bahwa pelaku diketahui sering mengakses dark web dan mengonsumsi berbagai konten yang mengandung kekerasan.
Artikel Terkait
Korban Tewas Longsor Cilacap Bertambah 16 Orang, 7 Masih Hilang
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank Ilham Pradipta oleh Polda Metro Jaya
Digitalisasi Sekolah Capai 75%: Program Smartboard Prabowo Resmi Diluncurkan
Forum Intelijen AUSINDTL 2025 Bali: Indonesia, Australia, dan Timor Leste Perkuat Kerja Sama Intelijen