Komunitas masyarakat adat tiba di Kamp Masyarakat Adat tepat pada hari pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP30. Acara internasional ini berlangsung di kota Belem, Brasil, pada hari Senin tanggal 10 November menurut waktu setempat.
Rombongan masyarakat adat telah melakukan perjalanan jauh menggunakan perahu. Mereka memulai perjalanan sejak hari Minggu, 9 November, dengan rute yang membentang sejauh kurang lebih 3.000 kilometer, yang berawal dari kawasan pegunungan Andes.
Kehadiran para pemimpin dan anggota masyarakat adat dalam konferensi iklim ini memiliki tujuan strategis. Mereka bertekad untuk menyuarakan tuntutan agar pengelolaan wilayah adat ditingkatkan. Langkah ini dinilai mendesak untuk memulai perlindungan alam yang lebih nyata, terutama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang kian meningkat. Tekanan dari berbagai industri ekstraktif, termasuk pertambangan, penebangan hutan, dan pengeboran minyak, yang terus menggerogoti kelestarian hutan juga menjadi perhatian utama.
Artikel Terkait
Pemimpin Suriah di Gedung Putih: Sanksi Dicabut, Era Baru Dimulai
Mayat Pria Lansia Ditemukan Terikat di Tol Jagorawi KM 30 Bogor, Identitas Masih Misteri
Amien Rais Desak Polda Tinjau Ulang Tersangka 8 Pengkritik Ijazah Jokowi
Roy Suryo Diperiksa Polda Metro Jaya Kamis Ini, Terkait Kasus Ijazah Jokowi