Refleksi Hari Pahlawan: Tantangan Oligarki & Politik Dinasti di Indonesia

- Selasa, 11 November 2025 | 06:00 WIB
Refleksi Hari Pahlawan: Tantangan Oligarki & Politik Dinasti di Indonesia

Refleksi Hari Pahlawan: Tantangan Bangsa di Bawah Cengkeraman Oligarki

Oleh Edy Mulyadi
Jurnalis Senior

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan dengan berbagai upacara dan seremoni. Namun, di balik kemeriahan itu, tersembunyi sebuah ironi yang dalam. Semangat kepahlawanan yang seharusnya hidup justru terasa semakin memudar di tengah kondisi negeri yang menghadapi berbagai tantangan kompleks.

Dalam perspektif spiritual, para pahlawan yang gugur sesungguhnya tidak pernah mati. Mereka tetap hidup di sisi Sang Pencipta. Namun, jiwa bangsa yang dahulu mereka perjuangkan justru terancam oleh berbagai persoalan kekinian yang menggerogoti nilai-nilai perjuangan itu sendiri.

Realitas Kekuasaan dan Tantangan Kontemporer

Fenomena korupsi yang masih merajalela menjadi salah satu tantangan terbesar bangsa. Penegakan hukum yang seharusnya menjadi penjaga keadilan justru kerap dipertanyakan integritasnya. Masyarakat kelas menengah ke bawah sering kali merasa terjepit oleh berbagai regulasi yang tidak memihak, sementara pelaku kejahatan kerah putih bebas berkeliaran.

Sistem oligarki yang semakin menguat juga menjadi perhatian serius. Penguasaan sumber daya alam oleh segelintir kelompok bisnis yang berkelindan dengan elite politik menciptakan kesenjangan yang semakin lebar. Jika dahulu pahlawan berjuang melawan penjajah fisik, kini bentuk penjajahan baru hadir melalui berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat.

Dinamika Kekuasaan dan Politik Dinasti

Praktik politik dinasti menjadi salah satu persoalan yang mengemuka dalam diskursus kekuasaan kontemporer. Kekuasaan yang seharusnya diperoleh melalui proses demokratis justru kerap diwarnai manuver untuk melanggengkan pengaruh keluarga dan kelompok tertentu.


Halaman:

Komentar