Spekulasi mengenai keretakan hubungan diplomatik tingkat tinggi Rusia ini dipicu oleh serangkaian peristiwa. Puncaknya adalah setelah terjadinya pembicaraan telepon yang intens antara Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Pascapercakapan tersebut, rencana pertemuan antara Putin dan Presiden Amerika Serikat waktu itu secara mendadak dibatalkan.
Beberapa ketidakhadiran Lavrov yang mencuri perhatian publik antara lain ketidakhadirannya dalam pertemuan penting mengenai isu nuklir yang baru-baru ini digelar. Yang juga mengundang tanya adalah keputusan untuk tidak menunjuk Lavrov sebagai utusan khusus Rusia pada KTT G20 di Afrika Selatan, sebuah peran yang biasanya dipercayakan kepadanya.
Profil dan Posisi Sergei Lavrov di Pemerintahan Rusia
Sergei Lavrov, yang kini berusia 75 tahun, diakui sebagai salah satu politikus paling berpengaruh di lingkaran kekuasaan Rusia. Dengan masa jabatan mencapai 21 tahun sebagai Menteri Luar Negeri, Lavrov memegang rekor sebagai menteri dengan masa bakti terpanjang dalam kabinet pemerintahan Putin.
Berdasarkan catatan dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, penampilan publik terakhir Lavrov tercatat pada akhir Oktober 2025, yang semakin menguatkan spekulasi mengenai dinamika internal di tubuh pemerintahan Rusia.
Artikel Terkait
Asal Senjata Api Penembakan Tanah Abang Terungkap: Diduga dari Timor Leste
Wamenag Romo Syafii Dorong UIKA Bogor Cetak SDM Unggul dan Berakhlak: Sinergi Iman & Ilmu
Kronologi Lengkap Penculikan Bilqis 4 Tahun di Makassar & Akhirnya Ditemukan di Suku Anak Dalam Jambi
5 Rekomendasi Film Davika Hoorne Terbaik & Wajib Ditonton (2024)