Aksi Perlawanan PIK-2 Mauk: Tokoh & Masyarakat Banten Bersatu Lawan Oligarki

- Senin, 10 November 2025 | 08:25 WIB
Aksi Perlawanan PIK-2 Mauk: Tokoh & Masyarakat Banten Bersatu Lawan Oligarki

Tokoh Nasional & Masyarakat Banten Siap Hadir dalam Aksi Perlawanan Terhadap Oligarki PIK-2 di Mauk

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat dan Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)

Hari ini, Senin 10 November 2025 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami akan membersamai masyarakat Banten untuk menyuarakan perlawanan atas kezaliman proyek PIK-2. Pesan aksi ini jelas: oligarki PIK-2 telah merugikan masyarakat Banten secara signifikan.

Berbagai kampanye PIK-2 melalui bantuan sembako, dana CSR, hingga kerjasama dengan Pemda dinilai hanya sebagai kamuflase untuk menutupi dampak negatif proyek properti raksasa tersebut. Masyarakat merasakan langsung kerugian berupa polusi, kemacetan, kerusakan jalan, hingga kecelakaan yang disebabkan hilir mudik truk pengangkut tanah timbun.

Bahkan pernah terjadi insiden pembakaran sejumlah truk setelah seorang remaja tertabrak hingga kakinya cacat permanen. Kerugian yang lebih besar lagi meliputi perampasan wilayah kedaulatan laut, perampasan tanah rakyat, serta ancaman terhadap masa depan budaya lokal dan peradaban Islam di Banten.

Sayangnya, pemerintah dinilai tidak bertindak sebagai penjaga negara dan rakyat, justru asyik melayani kepentingan oligarki.

Dukungan Luas dari Berbagai Elemen Masyarakat

Sejumlah elemen masyarakat Banten telah mengkonfirmasi kehadiran dalam aksi perlawanan ini. Beberapa tokoh yang akan hadir antara lain:

  • Ahmad Zakky (Caretaker Brigade Gema Mathlaul Anwar dan Koordinator Aksi)
  • KH. Fathul Adzhiem (Presiden Kasaba)
  • KH. Hafiddin (Panglima Brigade Kasaba)
  • KH. Ma'mun Syahroni (Forum Ulama, Akademisi dan Tokoh Banten)
  • Dr. H. Sabrawijaya (Penasehat HNSI Prof. Banten)

Halaman:

Komentar