Mu'ti mengamati bahwa korban yang dijumpainya adalah siswa-siswa yang aktif dalam berbagai organisasi sekolah, seperti Paskibraka, OSIS, dan kegiatan olahraga. Ia meyakini bahwa keaktifan inilah yang berperan besar dalam membentuk ketegaran dan mental kuat mereka dalam menghadapi musibah ini.
Pembelajaran Sementara Dialihkan ke Daring
Sementara proses perbaikan fasilitas sekolah yang rusak akibat ledakan berlangsung, pembelajaran untuk siswa SMAN 72 akan dilaksanakan secara daring mulai hari Senin. Meski belum ada kepastian kapan pembelajaran tatap muka akan kembali normal, Mu'ti optimis pemulihan tidak akan memakan waktu lama mengingat semangat para siswa.
Dua Pendekatan Layanan Psikososial
Layanan pemulihan mental ini akan dijalankan melalui dua metode utama. Pendekatan pertama adalah layanan langsung di rumah siswa melalui kunjungan (home visit). Pemerintah juga akan berkolaborasi dengan relawan psikososial dari kementerian dan masyarakat untuk memastikan penanganan yang komprehensif.
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading sebelumnya menyebabkan puluhan siswa mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran. Penyidik juga menemukan barang bukti yang diduga terkait dengan simbol-simbol tertentu. Hingga saat ini, penyelidikan untuk mengungkap motif dan asal bahan peledak masih terus dilakukan oleh kepolisian.
Artikel Terkait
3 Strategi Kemendikdasmen Cegah Bullying di Sekolah Pasca Insiden SMAN 72
Presiden Prabowo Pimpin Renungan Suci di TMP Kalibata, Ingatkan Jasa Pahlawan 10 November
Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kondisi Terkini & Dukungan Pemprov DKI
Bahlil Lahadalia Dukung Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional 2025, Ini Alasannya