Kisah Tragis Ratu Sekar Kedaton: Permaisuri Raja Jawa yang Wafat di Pengasingan Manado
Sejarah Kerajaan Jawa menyimpan banyak cerita tragis di balik kemegahan istana. Salah satu kisah paling memilukan adalah nasib Ratu Sekar Kedaton, permaisuri sah Sultan Hamengkubuwana V yang diasingkan ke Manado hingga akhir hayatnya.
Siapa Ratu Sekar Kedaton?
Ratu Sekar Kedaton bukanlah perempuan biasa. Ia merupakan istri sah Sultan Hamengkubuwana V, penguasa Kesultanan Yogyakarta pada abad ke-19. Sebagai permaisuri keraton, ia memiliki posisi terhormat dalam struktur kerajaan Jawa.
Konflik Suksesi Takhta Kerajaan
Tragedi dimulai setelah mangkatnya Sultan Hamengkubuwana V. Terjadi konflik internal mengenai siapa yang berhak naik takhta. Ratu Sekar Kedaton dengan tegas menolak penetapan Sultan Hamengkubuwana VII sebagai penerus.
Ia meyakini bahwa putranya, Pangeran Timur Muhammad (Suryangalaga), adalah pewaris sah takhta. Sebagai putra mahkota dari permaisuri sah dengan darah biru murni, Pangeran Timur Muhammad dianggap memiliki hak paling kuat atas takhta kerajaan.
Campur Tangan Kolonial Belanda
Pemerintah kolonial Belanda yang memiliki pengaruh besar dalam politik istana turut campur dalam proses suksesi. Sikap penolakan Ratu Sekar Kedaton dianggap mengancam stabilitas politik dan kepentingan Belanda di Yogyakarta.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Pimpin Renungan Suci di TMP Kalibata, Ingatkan Jasa Pahlawan 10 November
Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kondisi Terkini & Dukungan Pemprov DKI
Bahlil Lahadalia Dukung Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional 2025, Ini Alasannya
Prabowo Instruksikan Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, Ini Alasannya