Lapas Kelas II A Ambarawa membuktikan bahwa tempat pembinaan bisa menjadi pusat pelatihan kemandirian dan ketahanan pangan. Dengan menampung sekitar 550 warga binaan, lapas ini aktif menjalankan program keterampilan pertanian dan perikanan yang nyata.
Program pelatihan di Lapas Ambarawa dirancang sebagai bekal praktis untuk kehidupan warga binaan setelah bebas. Mereka diajari menanam sayuran seperti sawi, kangkung, dan terong, serta membudidayakan ikan lele. Semua proses dikerjakan langsung oleh warga binaan, mulai dari pengolahan tanah hingga panen.
Kepala Lapas Kelas II A Ambarawa, Subakdo Wulandoro, menekankan bahwa program ini berfokus pada latihan keterampilan dan kemandirian. Hasil panen tidak hanya untuk konsumsi internal, tetapi juga disalurkan ke masyarakat sekitar, memperkuat hubungan sosial dan ketahanan pangan lokal.
Artikel Terkait
Pelaku Penembakan Petugas Keamanan di Cakung Ditangkap di Bakauheni, Polisi Buru 1 Tersangka Lain
Zero ODOL 2027: Lampung Perketat Pengawasan Angkutan Batubara
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos Diduga Punya Izin Tambang Bermasalah, Ditolak Masyarakat
PPMI Kecam Amran Sulaiman Gugat Tempo Rp 200 M: Upaya Pembungkaman Pers?