Aksi Mauk 10 November: Perjuangan Melawan Oligarki dan Reklamasi PIK-2
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat dan Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)
Aksi Hari Pahlawan di Tugu Mauk
Pada Senin, 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan, para aktivis dan pejuang yang menentang oligarki PIK-2 akan menggelar aksi besar di Tugu Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Aksi ini menjadi momentum penting dalam perjuangan melawan pengambilalihan tanah rakyat.
Upaya Penggagalan Aksi dan Antisipasi Aktivis
Menjelang aksi, muncul berbagai upaya untuk menggagalkan demonstrasi melalui framing dan narasi yang menyesatkan. Isu-isu penolakan dari berbagai pihak seperti tukang ojek, sekolah, dan masyarakat sekitar sengaja disebarkan.
Berdasarkan penelusuran lapangan, spanduk penolakan yang bertebaran di sekitar lokasi aksi tidak memiliki identitas pemilik yang jelas. Aktivis dari Serang dan Tangerang telah mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk upaya penghadangan dan pembubaran paksa, dengan kesiapan untuk memastikan aksi berjalan lancar.
Dukungan Tokoh Nasional dan Aktivis Lokal
Aksi ini didukung oleh sejumlah tokoh nasional ternama, termasuk Abraham Samad, Meidy Juniarto, Gufroni SH MH, Mayjen TNI Purn Soenarko, Muhammad Sa'id Didu, dan Andi Sahrandi. Dari kalangan aktivis Banten, hadir Kang Holid Miqdar, Muhammad Rizki, Iwan Darmawan, dan banyak lainnya yang akan terlibat aktif.
Artikel Terkait
Analisis Logika Hukum Kasus Roy Suryo: Rasionalitas Penyelidikan Ijazah Jokowi
Pelaku Penembakan Sekuriti Cakung Ditangkap di Bakauheni dalam 12 Jam
JD Vance Harap Istri Hindu Masuk Kristen: Kontroversi, Reaksi Publik, dan Dampaknya
Dahlan Iskan Kaget! Ungkap Sisi Lain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dari Sosok Merakyat hingga Terjaring OTT KPK