Berdasarkan analisis SWOT, STIK merumuskan empat arah strategi implementasi Artificial Intelligence:
- Pemanfaatan kekuatan internal dan peluang eksternal untuk membangun AI Lab Polri-STIK.
- Memperkuat tata kelola etika AI.
- Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
- Memperkuat regulasi internal untuk menghindari penyalahgunaan teknologi.
Kombes Slamet Riyadi menuturkan, melalui program ini, STIK diharapkan menjadi pusat unggulan riset kebijakan kepolisian berbasis data.
"Langkah ini tidak hanya meningkatkan efektivitas fungsi preemptif dan preventif Polri, tetapi juga menjadi model bagi pengembangan Smart Policing yang sejalan dengan arah pembangunan nasional menuju Smart Governance," tuturnya.
Ia menambahkan, transformasi digital melalui AI merupakan bagian penting dari perjalanan Polri menuju institusi yang Presisi.
"Dengan dukungan seluruh unsur pendidikan, penelitian, dan kerja sama lintas lembaga, Polri berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan Kamtibmas yang kondusif, modern, dan humanis," pungkasnya.
Artikel Terkait
Cadangan Nikel Habis 13 Tahun Lagi, 94% Sudah Dikuasai Asing
Liburan Sekolah Tiba, Dokter Ingatkan Ancaman ISPA dan Gangguan Pencernaan
Letjen Widi Prasetijono Dapat Jabatan Baru, Kasus Hukum Masih Menggantung
Truk Mogok di Lajur Pertama, Tol Jakarta-Cikampek Macet Parah