Sela menambahkan informasi bahwa terdapat tiga jenis bom yang ditemukan di lokasi kejadian, dengan dua di antaranya meledak. Dugaan sementara yang berkembang, bom-bom tersebut dibawa oleh salah seorang siswa yang merasa sering menjadi target perundungan oleh rekan-rekannya. "Saya menduga siswa ini berniat balas dendam dan melakukan bunuh diri," imbuh Sela.
Menurut pengakuannya, tidak terlihat tanda-tanda mencurigakan apa pun sebelum peristiwa terjadi. Aktivitas belajar mengajar di pagi hari berlangsung normal, bahkan para siswa sempat mengikuti program lingkungan Adiwiyata seperti biasa. "Kami tadi pagi ikut serta dalam kegiatan Adiwiyata," jelasnya.
Kesaksian Guru dan Evakuasi Korban
Seorang guru bernama Toto yang berada di dalam masjid juga memberikan kesaksian. Ia mengonfirmasi bahwa dirinya sedang berada di belakang imam saat ledakan terjadi.
"Semua orang langsung bubar dan berlarian. Terlihat sejumlah siswa mengalami luka-luka," kata Toto.
Pihak sekolah beserta petugas keamanan segera melakukan proses evakuasi terhadap seluruh siswa dan melaporkan insiden ini kepada kepolisian serta tim penjinak bom (Jibom). Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan jenis bahan peledak yang digunakan serta motif di balik peristiwa ledakan di Masjid SMA Negeri 72 Jakarta ini.
Artikel Terkait
Bowo dan Politik Matrix: Ketika Harapan Rakyat Tertahan di Labirin Kekuasaan
Matahari Kita, Nilai Tambah Mereka: Ironi Ekspor Listrik Surya ke Singapura
Jogja Diserbu, Bali Tersalip sebagai Primadona Liburan Akhir Tahun
Mimpi Kemerdekaan Energi di Papua: Sawit dan Bayang-Bayang Tragedi Sumatra