Dampak PHK ini tidak hanya dirasakan oleh karyawan langsung, tetapi juga meluas ke usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar lingkar tambang. Anawia, seorang ibu rumah tangga dari Desa Sukarela Jaya, menyatakan bahwa kehilangan pekerjaan berarti kehilangan harapan hidup.
Sementara itu, Jamadu, pemilik rumah kos dan warung makan di Desa Dompo-Dompo Jaya, mengeluh usahanya sepi. "Dulu tempat saya selalu ramai oleh para pekerja. Kini semuanya mendadak sepi," keluhnya.
Pentingnya Investasi bagi Daerah
Kepala Bappeda Konkep, Safiuddin Alibas, menegaskan bahwa investasi merupakan kebutuhan mendesak bagi daerah dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah seperti Konawe Kepulauan (Konkep).
"Investasi di Konkep saat ini sangat diperlukan. Kehadiran investasi mutlak diperlukan dan telah nyata mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun masyarakat," pungkasnya.
Krisis PHK massal ini menyisakan tantangan besar bagi pemulihan ekonomi masyarakat lokal Pulau Wawonii yang kini harus berjuang menghadapi masa-masa sulit.
Artikel Terkait
KH Maruf Amin Mundur Ganda: Tinggalkan Kursi Dewan Syuro PKB Usai Lepas Jabatan di MUI
PHK 2025 Tembus 79 Ribu, Menteri Purbaya Soroti Warisan Ekonomi yang Tak Bagus
Serah Terima Jabatan Menpora Malaysia Berlangsung di Tengah Kemeriahan SEA Games Bangkok
BPSDM Kalbar Siapkan Kawah Candradimuka Digital untuk ASN