Dampak Penghapusan: Sensor Bukti Kejahatan Perang?
Para pembela hak asasi manusia mengecam langkah YouTube ini sebagai bentuk sensor terhadap suara Palestina. Tindakan platform tersebut dinilai tidak hanya membungkam kritik, tetapi juga secara aktif menghapus bukti-bukti dokumenter yang dapat digunakan untuk mengungkap kejahatan perang di wilayah konflik.
Alasan YouTube Menghapus Akun dan Video Tersebut
Seorang juru bicara YouTube mengonfirmasi kepada The Intercept bahwa penghapusan akun dilakukan setelah peninjauan internal. Mereka beralasan mematuhi kewajiban untuk menaati hukum perdagangan dan sanksi Amerika Serikat yang berlaku.
Keputusan ini terkait erat dengan sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump pada bulan September terhadap kelompok-kelompok HAM Palestina yang bekerja sama dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Kerja sama tersebut berupa penyelidikan terhadap pejabat Israel yang diduga terlibat dalam kejahatan perang.
Insiden penghapusan massal video Palestina dari YouTube ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh jurnalis dan organisasi HAM dalam mendokumentasikan pelanggaran di era digital, serta kekuatan besar yang dimiliki oleh platform teknologi dalam mengontrol narasi informasi global.
Artikel Terkait
8 Tersangka Kasus Hoaks Ijazah Jokowi Resmi Ditetapkan Polda Metro Jaya
Hasil Akhir Polisi: Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi?
Eko Adi Saputra Divonis 10 Tahun Penjara: Modus Dukun Pencabulan di Sumsel
Pleidoi Ira Puspadewi Bantah Tuduhan Rugikan Negara Rp 1,25 Triliun di Kasus Korupsi ASDP