Lukisan ini menampilkan sosok perempuan termenung di tengah ruangan yang melambangkan jiwa yang dikepung rasa takut dan penilaian orang lain. Dinding-dinding digambarkan memiliki mata yang menghakimi, sementara jendela terbuka dan tangan yang terulur dari luar memberikan simbol harapan dan peluang untuk meraih kebebasan.
"Rumah menurut aku bukan hanya tempat menjadi diri sendiri apa adanya, tapi juga tempat untuk berbagi dengan orang lain, dan berbagi dengan diri kita sendiri," jelas Dinda mengenai filosofi karyanya.
Commvaganza 9.0 dan Tema "Ternyata Rumah"
Pameran Commvaganza 9.0 mengangkat tema "Ternyata Rumah" yang berhasil menyentuh sisi emosional pengunjung. Menurut Dinda, tema tahun ini terasa lebih dekat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Agies Putra Mahendra, Ketua Pelaksana Commvaganza 9.0, menjelaskan bahwa pameran ini mengajak pengunjung memahami makna rumah dari perspektif yang lebih luas. "Kita ingin menyampaikan bahwa rumah itu bukan sekadar bangunan. Rumah bisa berarti teman, keluarga, atau pasangan tempat di mana kita merasa diterima," jelas Agies.
Pameran seni Commvaganza 9.0 di Bandar Lampung ini menekankan sisi emosional dan kedalaman makna, mengajak setiap orang untuk merefleksikan arti pulang dan rasa aman dalam kehidupan mereka.
Artikel Terkait
Makan Bergizi Tetap Jalan Saat Ramadan, Siswa Boleh Bawa Pulang untuk Buka
Prabowo: Kerugian Negara Bisa Ratusan Triliun, Kita Tidak Main-Main
Jakarta Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Perayaan Akhir Tahun
Bisnis Makanan Gratis: Mimpi Anti Rugi atau Hanya Fatamorgana?