Gus Irfan menegaskan bahwa Kemenhaj RI memiliki kepentingan untuk mengetahui data jemaah umrah yang berangkat. Hal ini berkaitan langsung dengan aspek perlindungan.
"Kita ingin tahu bahwa hari ini ada 10.000 warga negara Indonesia yang berangkat umrah. Siapa saja nama orang-orangnya, nomor paspor, dan alamatnya. Data itu digunakan untuk kepentingan perlindungan mereka selama di Saudi," imbuh Gus Irfan usai rapat dengan Komisi VIII DPR.
Nusuk Umrah: Kemudahan dan Tantangan bagi Jemaah
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa kehadiran umrah mandiri adalah sebuah keniscayaan. Pemicunya adalah nota diplomatik dari Saudi yang menyampaikan keberadaan platform Nusuk Umrah. Aplikasi ini memungkinkan jemaah mengurus seluruh keperluan umrah secara mandiri.
"Kita ingin mendorong pembicaraan bagaimana Nusuk dapat terintegrasi dengan sistem informasi kita. Menhaj dan Wamenhaj Saudi adalah ahli IT, sehingga diskusi tentang ini akan menarik," tutup Dahnil.
Artikel Terkait
Penggerak Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, Tutup Usia
Guru Besar UGM Sebut Rezim Zolim dan Abai Sains
Gempa dan Banjir Bandang Tiga Provinsi: Mengapa Bukan Bencana Nasional?
Malam Mencekam di Exit Tol Krapyak, 15 Nyawa Melayang dalam Bus Terguling