Sosok Zohran Mamdani, politisi AS keturunan Muslim yang vokal mendukung Palestina, menjadi perbincangan hangat menjelang pemilihan Wali Kota New York. Dalam unggahan Facebook-nya, Suhair Nafal menggambarkan perjuangan Mamdani menghadapi berbagai tantangan politik.
Zohran Mamdani dikenal sebagai politisi yang konsisten menyuarakan sikap anti-Zionis dan pro-Palestina di tengah tekanan kuat lobi Zionis di Amerika Serikat. Pria ini pernah mendapat ancaman deportasi dari Donald Trump dan dicap sebagai "simpatisan teroris" oleh kelompok pro-Israel.
Media mainstream seringkali menggambarkan Mamdani dengan stereotip negatif - "terlalu Muslim", "terlalu radikal", dan "terlalu anti-Israel". Namun, ia terus bertahan menghadapi segala bentuk serangan rasis dan Islamofobia tanpa mundur dari prinsipnya.
Dalam pemilihan Wali Kota New York, Mamdani berpotensi menciptakan sejarah sebagai Wali Kota Sosialis-Demokrat-Muslim pertama yang terbuka anti-Zionis. Pencalonannya di New York - kota yang disebut sebagai pusat kekuatan Zionis terkuat di dunia - memiliki makna politik yang signifikan.
Video pernyataan kontroversial Mamdani tentang niatnya menangkap PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang jika terpilih menjadi Wali Kota New York juga viral di media sosial. Pernyataan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai politisi yang berani menantang status quo.
Artikel Terkait
Kritik Diplomatik untuk Tito: Santun dan Terima Kasih Bukan Sekadar Ucapan
Tangis Jurnalis di Tengah Bencana Aceh: Video Viral Dihapus, Publik Bertanya-tanya
Gudang Data 1,7 Juta Debitur Bocor, Aplikasi Mata Elang Dihapus dari Google
Empati di Era Digital: Ketika Kepedulian Hanya Bertahan Seumur Trending