Organisasi tersebut mencatat setidaknya 75 jurnalis Palestina telah ditangkap sejak agresi dimulai. Rinciannya terdiri dari 48 jurnalis dari Tepi Barat dan Yerusalem, serta 27 dari Jalur Gaza. Yang lebih memprihatinkan, 22 orang di antaranya ditahan dalam penahanan administratif tanpa dakwaan maupun proses pengadilan.
Kekerasan Sistematis terhadap Wartawan
Tadhamon mengonfirmasi bahwa dua jurnalis dari Gaza masih mengalami penghilangan paksa. Sementara itu, 19 jurnalis lainnya menjadi korban hasutan untuk disiksa, dihina, dan mengalami kekerasan seksual selama masa penahanan. Sebanyak 55 jurnalis ditangkap selama perang di Gaza, dengan total 192 kasus penangkapan dan pemanggilan terhadap jurnalis yang terdokumentasi.
Seruan kepada Komunitas Internasional
Tadhamon mendesak komunitas internasional untuk segera membentuk komisi penyelidikan independen dan membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Organisasi ini juga menyerukan penerapan sanksi terhadap pejabat Israel yang terlibat pelanggaran, serta perlindungan internasional bagi jurnalis di wilayah konflik.
"Keadilan bagi jurnalis adalah tugas yang tak lekang oleh waktu. Diamnya komunitas internasional hanya akan mendorong lebih banyak kejahatan dan melemahkan sistem hukum internasional," tegas pernyataan resmi Tadhamon.
Artikel Terkait
Buku Catatan Teddy dan Senyum Ibu-Ibu Pengungsi di Agam
Sofia Berdengung: Rombongan Sinterklas Naik Motor Warnai Musim Natal
Di Aceh, Malam Tahun Baru Sunyi Terompet, Ramai Doa untuk Korban Bencana
9 Juta Hektar Sawit Ilegal: Negara Dituding Tutup Mata Atas Kebun Tanpa HGU