Kebijakan Tunjangan Guru 2025: Penyaluran Langsung Bukti Kesejahteraan Naik

- Senin, 03 November 2025 | 15:24 WIB
Kebijakan Tunjangan Guru 2025: Penyaluran Langsung Bukti Kesejahteraan Naik

Abdul Rozak Fahrudin, guru senior di SMA Negeri 16 Samarinda, menggunakan tunjangannya untuk melanjutkan pendidikan doktoral. "Tunjangan profesi guru yang kami terima, salah satunya adalah kami gunakan untuk peningkatan kompetensi saya sebagai guru," tuturnya.

Gorontalo: Pengembangan Kompetensi Guru

Agus Wumu, guru IPA di SMP Negeri 1 Kwandang, Gorontalo Utara, memanfaatkan TPG untuk membeli alat peraga pembelajaran, mengikuti pelatihan AI, hingga membiayai kuliah strata dua.

Data Realisasi Penyaluran Tunjangan Guru 2025

Tunjangan Guru Non ASN

  • Tunjangan Profesi Guru Non ASN: Rp2.000.000/bulan (naik dari Rp1.500.000)
  • Realisasi: Rp6,56T kepada 395.967 guru (capaian 100,8%)
  • Insentif Guru Non ASN: Rp736,31M kepada 347.383 guru (capaian 95,5%)
  • Bantuan Subsidi Upah PAUD Non-Formal: Rp143,44M kepada 239.061 guru (capaian 94,3%)

Tunjangan Guru ASN Daerah

  • Tunjangan Profesi Guru: Rp34,70 Triliun kepada 1.460.952 guru
  • Tunjangan Khusus Guru Daerah 3T: Rp1,15 Triliun kepada 56.134 guru
  • Dana Tambahan Penghasilan: Rp220,75 M kepada 147.245 guru

Testimoni dan Harapan Guru

Ratni Husnita, guru SD Negeri 8 Padang Panjang Barat, Sumatra Barat, yang telah mengajar lebih dari tiga dekade menyatakan: "Secara profesional, memberikan dampak pada peningkatan kinerja dan pengembangan diri. Sebagian tunjangan profesi saya gunakan untuk mendukung kegiatan mengajar, seperti membeli laptop, perangkat lunak, buku penunjang, hingga mengikuti pelatihan."

Kebijakan salur langsung ini menjadi solusi permanen atas permasalahan klasik keterlambatan pencairan tunjangan guru. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi administrasi, tetapi juga membangun kepercayaan bahwa negara benar-benar menghargai guru sebagai ujung tombak masa depan bangsa.


Halaman:

Komentar