Anies Baswedan Kritik Pemerintah: Janji Jutaan Kerja & Rumah Tak Terasa di Lapangan

- Minggu, 02 November 2025 | 10:50 WIB
Anies Baswedan Kritik Pemerintah: Janji Jutaan Kerja & Rumah Tak Terasa di Lapangan

"Ketika rakyat mendengar pejabat bicara efisiensi, rakyat tentu senang. Tapi ketika melihat lembaga dan fasilitas mereka justru bertambah, rakyat jadi bingung," kritiknya.

Ia menambahkan, teladan berhemat tidak bisa dimulai dari bawah, tetapi harus dimulai dari yang paling atas.

Kritik Pola "Viral Dulu, Cabut Kemudian"

Mantan Menteri Pendidikan ini juga mengkritik kebiasaan pemerintah yang melontarkan wacana kebijakan tanpa perhitungan matang, membuat pasar dan dunia usaha bingung, baru kemudian ditarik kembali.

"Pola viral dulu cabut kemudian sering terjadi seperti ini. Ini tidak sehat untuk kredibilitas kebijakan, tidak sehat untuk iklim politik, tidak sehat untuk iklim ekonomi," tegasnya.

Pentingnya Gerakan Rakyat Menurut Anies

Di hadapan para pendukungnya, Anies menekankan pentingnya gerakan rakyat sebagai pengeras suara publik yang tertata. Ia mengajak untuk mendirikan pos pantau harga dan layanan di setiap daerah untuk memantau harga beras, ongkos sekolah, dan bansos.

"Banyak keluhan ibu-ibu di rumah tak menjadi viral. Banyak keluhan petani di lapangan tidak menjadi viral. Kalau gerakan rakyat menangkap itu dan menyuarakan, maka insyaallah akan jadi perhatian," katanya.

Pesan Penutup: Koreksi Bukan Permusuhan

Menutup pidatonya, Anies menekankan bahwa koreksi bukanlah permusuhan, melainkan tanda kepedulian terhadap masa depan bangsa.

"Yang berbahaya itu bukan kritik. Yang berbahaya itu ketika rakyat sudah tidak mau berbicara lagi. Di situ letak bahayanya," pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa demokrasi bukan sekadar mencoblos lalu diam, tetapi mencoblos lalu kawal dan awasi.

"Indonesia terlalu berharga untuk dijalankan dengan coba-coba. Jalankan negeri ini dengan akal sehat, dengan keadilan, dan dengan kerendahan hati," pungkas Anies mengakhiri pidatonya.


Halaman:

Komentar