Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah 1922: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya

- Minggu, 02 November 2025 | 09:40 WIB
Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah 1922: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya

Runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah: Akhir 623 Tahun Kekuasaan

Pada 1 November 1922, sejarah mencatat peristiwa penting: Kesultanan Utsmaniyah secara resmi dibubarkan oleh Majelis Nasional Agung Turki. Keputusan ini mengakhiri kekuasaan dinasti yang telah berdiri megah selama 623 tahun, dimulai dari pendiriannya oleh Osman I.

Fakta Sejarah Kekaisaran Utsmaniyah

Selama lebih dari enam abad, Kekaisaran Utsmaniyah diperintah oleh total 36 Sultan yang berbeda. Kekaisaran yang membentang di tiga benua ini dikenal sebagai salah satu imperium dengan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah dunia. Untuk mendukung pemerintahan, lebih dari 272 Wazir Agung bertugas sebagai Perdana Menteri yang melayani para Sultan.

Sultan Terakhir dan Pengasingan

Mehmed VI, yang memerintah dari tahun 1918 hingga 1922, tercatat sebagai Sultan terakhir Kesultanan Utsmaniyah. Nasibnya berakhir dengan pengasingan ketika ia terpaksa meninggalkan tanah airnya pada 17 November 1922, hanya beberapa minggu setelah pembubaran kesultanan.

Lahirnya Republik Turki Modern

Pasca keruntuhan kesultanan, Perjanjian Lausanne tahun 1923 menjadi penanda berdirinya Republik Turki pada 29 Oktober 1923. Mustafa Kemal Atatürk diangkat sebagai presiden pertama negara baru ini, menandai babak baru dalam sejarah Turki modern.

Peringatan 103 Tahun Keruntuhan Utsmaniyah

Tahun 2025 ini menjadi tahun yang bersejarah karena menandai peringatan 103 tahun pembubaran Kesultanan Utsmaniyah. Peristiwa ini tetap menjadi momen penting dalam studi sejarah dunia dan transformasi politik di kawasan Timur Tengah dan Eropa.

Komentar