Krisis Venezuela: Misi Narkoba atau Target Politik AS-Israel?
Amerika Serikat baru saja meningkatkan tensi militer di perairan Venezuela dengan mengerahkan kapal perang, pasukan Marinir, dan pesawat tempur F-35. Operasi yang diklaim sebagai "penyergapan narkoba" ini dilaporkan telah menewaskan puluhan orang dalam serangan presisi beberapa minggu terakhir.
Operasi Militer AS dan Target Politik Maduro
Bersamaan dengan eskalasi militer, pemerintah Trump menawarkan hadiah $50 juta untuk penangkapan Presiden Nicolás Madura, sementara CIA dikabarkan menjalankan operasi rahasia di dalam Venezuela. Langkah ini diperkuat dengan pelabelan pemerintah Venezuela sebagai "teroris narkoba", yang dianggap banyak pengamat sebagai pembenaran untuk memburu pemimpin negara berdaulat.
Alasan Diplomatik di Balik Konflik Venezuela
Analisis geopolitik menunjukkan konflik ini berakar pada penolakan Venezuela tunduk pada kepentingan AS-Israel. Maduro secara konsisten menyebut aksi Israel di Gaza sebagai genosida, mendukung Palestina di PBB, dan bersekutu dengan negara-negara seperti Iran yang menentang kebijakan AS-Israel.
Pergeseran Kekuasaan yang Diinginkan AS
Washington didukung mengincar pengganti Maduro yang pro-kepentingan AS, berupa tokoh sayap kanan yang mendukung kebijakan Israel. Situasi ini mengindikasikan tujuan yang lebih besar daripada sekadar perang terhadap narkoba.
Agenda Tersembunyi di Balik Operasi Narkoba
Banyak pakar meyakini operasi ini merupakan bagian dari strategi imperialis untuk menghukum negara yang mendukung Palestina, menguasai cadangan minyak Venezuela, dan menempatkan pemerintahan boneka yang loyal kepada Washington dan Israel.
Artikel Terkait
Demokrasi di Ujung Tanduk: Kembalinya Siklus Korupsi Kepala Daerah
Sumatera Terkoyak, Status Bencana Nasional Masih Dipertanyakan
Megawati Geram: Sirine Damkar Ngoang-ngoeng, tapi Bantuan Lambat Tiba
Kekuasaan dan Bisnis: Ketika Pengusaha Berkuasa Lupa Diri