Meski UEA secara resmi menyangkal, laporan dari berbagai lembaga dokumentasi konflik mengonfirmasi bahwa Abu Dhabi adalah penyokong utama RSF. Pasokan senjata dan logistik untuk paramiliter tersebut dikirim melalui jaringan kompleks yang melintasi Libya, Chad, Uganda, dan Somalia.
Sebagai tanggapan, aktivis dan warganet juga mendesak pemerintah Amerika Serikat, sebagai salah satu pemasok senjata utama UEA, untuk memberlakukan embargo senjata dan sanksi terhadap Abu Dhabi serta pimpinan RSF.
Seruan Boikot Mencakup Pariwisata dan Produk Konsumen
Gerakan boikot ini mendorong orang-orang untuk:
- Membatalkan rencana liburan ke Dubai dan Abu Dhabi.
- Menghindari produk dan merek yang terkait dengan UEA.
- Mempertimbangkan ulang kemitraan bisnis dengan perusahaan yang berbasis di Emirat.
Infografis berisi daftar merek-merek besar UEA, seperti Etihad Airways, beserta perusahaan internasional yang memiliki hubungan dengan Emirat, telah tersebar luas di media sosial dengan tagar BoycottUAE dan BoycottForSudan.
Latar Belakang Perang Saudara di Sudan
Perang di Sudan meletus pada April 2023, dipicu oleh ketegangan antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) pimpinan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan RSF pimpinan Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti) mengenai integrasi pasukan. Konflik ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengungsi lebih dari 13 juta warga.
RSF sendiri telah berulang kali dituduh melakukan pembantaian dan pelanggaran HAM berat, termasuk genosida di wilayah Darfur.
Artikel Terkait
Korban Tanah Longsor Marakwet Timur Kenya: 21 Tewas dan 30 Hilang, Update Terbaru
Roy Suryo Investigasi Ijazah Gibran di Sydney: Fakta Kursus 6 Bulan yang Disetarakan SMK
Bupati & Dandim 1710/Mimika Tinjau Pembangunan di Mimika Barat Jauh, Dengar Aspirasi Pendidikan-Kesehatan
7 Masalah Sepele dalam Pernikahan yang Bisa Merusak Hubungan & Solusinya