Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 Triliun Dipertanyakan, Siapa yang Menalangi?
Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron mempertanyakan pihak yang akan menalangi utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh, yang disebut sebagai investasi sosial. Pernyataan ini menanggapi komentar Presiden Joko Widodo yang menganggap Whoosh sebagai bentuk investasi sosial negara.
"Siapa yang akan menalangi kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara dengan meningkatkan produktivitas," ujar Herman Khaeron di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10).
Negara Harus Tanggung Kerugian Whoosh?
Herman Khaeron menegaskan bahwa negara seharusnya menjadi pihak yang menanggung kerugian dari operasional Kereta Cepat Whoosh jika kehadirannya dinilai sebagai investasi sosial. Namun, hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak opsi menggunakan APBN untuk membayar utang Whoosh.
"Kalau memang kemudian negara, ini, kan, persoalannya Pak Purbaya mengatakan bahwa APBN enggak mau bayarin lagi begitu, lo," lanjut anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
Artikel Terkait
BULOG Raih National Food Security Champion di CNN Indonesia Awards 2025: Prestasi untuk Ketahanan Pangan
Mahfud MD Dinilai Tepat Pimpin Komite Independen Usut Dugaan Mark Up & Kerugian Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Purbaya Yudhi Sadewa Bongkar Masalah Ekonomi 10 Tahun & Targetkan Pertumbuhan 8%
13.000 Hektar IKN Dikuasai Tambang & Perkebunan Ilegal, Satgas Dibentuk