Waspada! Bawang Bombai Ilegal Berbahaya Ditemukan di Batam, Warga Malah Berebut

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 04:06 WIB
Waspada! Bawang Bombai Ilegal Berbahaya Ditemukan di Batam, Warga Malah Berebut

Foto dan video kejadian ini dengan cepat menjadi viral di berbagai platform media sosial. Dalam rekaman yang beredar, terlihat warga berbondong-bondong memunguti bawang yang masih segar. Beberapa warga bahkan terlihat berebutan, sementara yang lain langsung menjual hasil pungutannya secara daring.

Sebuah akun TikTok dengan nama samaran tertentu diketahui menawarkan bawang dari lokasi kejadian dengan harga sangat murah, hanya Rp 5 ribu per kilogram.

Bawang Diduga Hasil Sitaan Impor Ilegal

Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan Kepri, Holland Tambunan, menyatakan bahwa bawang yang beredar itu diduga kuat merupakan hasil sitaan impor ilegal yang seharusnya sudah dimusnahkan.

“Kami tidak tahu siapa yang membuangnya. Yang jelas, bawang itu bukan dari jalur resmi dan tidak pernah tercatat dalam sistem kami,” ujar Holland.

Holland menjelaskan, setiap komoditas pertanian impor wajib melewati pemeriksaan ketat di pos karantina. Proses ini memastikan produk aman dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan dinyatakan layak untuk dikonsumsi.

“Importir wajib melapor ke karantina. Petugas akan memeriksa kesehatan produknya. Jika aman, baru dilepas ke pasar. Tapi kalau terdeteksi membawa penyakit, langsung dimusnahkan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa produk impor yang legal harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen penting seperti Sertifikat Fitosanitari, Certificate of Analysis (CoA), Prior Notice, dan Sertifikat Karantina. Tanpa dokumen ini, barang dianggap ilegal.

Holland dengan tegas menyatakan bahwa bawang yang sudah seharusnya dimusnahkan tidak boleh diambil atau dikonsumsi oleh masyarakat. Produk tersebut berisiko tinggi mengandung jamur, bakteri, atau organisme berbahaya lainnya yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

“Masyarakat yang memungut bawang dari lokasi pembuangan sangat berisiko. Produk seperti itu bisa membawa penyakit tanaman, bahkan membahayakan kesehatan manusia,” pungkasnya.


Halaman:

Komentar