Muslim Arbi Desak KPK Tersangkan Jokowi dan Luhut Terkait Proyek Kereta Cepat Whoosh
Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu, Muslim Arbi, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menetapkan tersangka terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam kasus proyek kereta cepat Whoosh (KCIC).
Pernyataan Luhut sebagai Bukti Kunci
Muslim Arbi menyoroti pernyataan Luhut Binsar Panjaitan yang mengungkapkan bahwa proyek Whoosh adalah "barang busuk sejak awal" sebagai bukti kunci. Menurutnya, pernyataan ini menunjukkan adanya pengetahuan awal tentang masalah dalam proyek tersebut.
"Jika Luhut sudah tahu Whoosh sejak awal barang busuk dan membiarkannya, itu termasuk suatu kejahatan terhadap negara. Kemudian, jika Luhut memberi masukan ke Jokowi dan Jokowi tidak mau terima masukan, seharusnya Luhut mundur," tegas Muslim dalam keterangannya pada 28 Oktober 2025.
Kronologi Pengambilan Keputusan Proyek Whoosh
Muslim juga menyinggung peran Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan saat itu yang disebut tidak setuju dengan proyek KCIC dan akhirnya digantikan dari posisinya. Padahal, Jonan dinilai berprestasi termasuk dalam membenahi PT KAI.
Dia menegaskan bahwa terdapat unsur kesengajaan dari Luhut yang membiarkan kereta cepat yang disebut "barang busuk" itu diteruskan. Menurutnya, pernyataan Luhut itu sudah memenuhi unsur pidana.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik