Sejak dioperasikan, transportasi massal telah menunjukkan dampak positif. MRT Jakarta telah mengangkut 171 juta penumpang, sementara Kereta Cepat Whoosh telah melayani 12 juta penumpang. Pergeseran masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum ini patut disyukuri.
Selain itu, Jokowi menyoroti efek berganda (multi-layer effect) dari proyek ini, seperti:
- Tumbuhnya titik-titik pertumbuhan ekonomi baru
- Berkembangnya UMKM dan warung di sekitar stasiun
- Meningkatnya sektor pariwisata
- Naiknya nilai properti, khususnya di Bandung
Perbandingan dengan Negara Lain
Kebijakan subsidi untuk transportasi umum bukanlah hal yang aneh dalam skala global. Jokowi menyebutkan bahwa negara-negara maju seperti Korea Selatan, China, Jepang, dan negara-negara Eropa juga melakukan hal serupa. Sistem Metro Paris dan London Underground bahkan mendapatkan subsidi yang hampir mencapai 50 persen dari biaya operasionalnya.
Proyeksi Ke Depan
Jokowi optimis bahwa kerugian negara akibat kemacetan akan semakin mengecil seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang transportasi umum. Dia memperkirakan dalam kurun waktu enam tahun ke depan, dampak positif dari investasi ini akan semakin terasa secara signifikan.
Ketika ditanya mengenai kerugian operasional Kereta Cepat Whoosh yang tidak ditanggung oleh APBN, Presiden Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Sukabumi Luluhlantakkan 4 Desa, Jembatan Putus dan Ratusan Rumah Terendam!
Menteri Kehutanan Minta Maaf, Ternyata Ini yang Salah Fatal Soal Pemusnahan Mahkota Cendrawasih
Klarifikasi Divpropam Polri Soal Mutasi Kontroversial Iptu Nikolas: Masih Jalani Hukuman Etik, Kok Bisa Dapat Jabatan Baru?
Waspada! Inflasi di 235 Daerah Melonjak, Ini Langkah Tito Karnavian