Kebutuhan Mendesak: Satgas Khusus PETI
Menyikapi kondisi ini, TNGHS menilai perlu dibentuk satgas khusus PETI yang melibatkan berbagai pihak. "Kami pergi, mereka kembali. Diperlukan satgas khusus yang tidak hanya mengawasi lokasi tambang, tetapi juga memutus rantai peredaran bahan berbahaya seperti sianida dan merkuri," tegas Dudi.
Kedua bahan kimia tersebut memang kerap digunakan para penambang ilegal untuk memisahkan emas dari bijihnya, menimbulkan ancaman serius bagi kelestarian lingkungan TNGHS.
Selain upaya penindakan, TNGHS juga terus melakukan pendekatan preventif melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat. Pada April 2025 lalu, pemasangan spanduk dan baliho di titik-titik strategis telah dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan.
Masalah PETI di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini membutuhkan penanganan komprehensif dan berkelanjutan, mengingat dampak lingkungan dan ekologis yang dapat ditimbulkannya.
Artikel Terkait
Menguak Peluang Rahasia: Bisnis ASEAN di Balik Program Pembangunan 20x10 Korea Utara
Misteri 7 Menit di Louvre: Begaimana Pencuri Beraksi dan Diciduk Usai Curi Harta Rp 1,5 Triliun?
Desak Menag Copot Ainul Yakin, Ulama Bongkar Alasan Mencengangkan di Balik Ancaman Gorok Leher
Momen Bersejarah! Prabowo Hadiri KTT ASEAN-Jepang, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11