Anhar Gonggong: Tayangan Trans7 Harus Jadi Bahan Renungan untuk Pesantren
Sejarawan dan akademisi ternama, Anhar Gonggong, memberikan pandangan unik terkait kontroversi tayangan Trans7 yang dinilai melecehkan kiai dan pesantren. Berbeda dengan gelombang boikot, ia justru melihat hal ini sebagai momentum introspeksi.
Anhar Gonggong mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas keagamaan untuk tidak bereaksi secara emosional. Menurutnya, tayangan tersebut justru harus dijadikan bahan diskusi dan perenungan mendalam bagi kalangan pesantren untuk melakukan koreksi diri.
Pesantren Perlu Terbuka terhadap Kritik
Anhar menegaskan bahwa kiai atau guru juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, pesantren perlu membuka diri terhadap kritik konstruktif, terutama jika ada ritual atau kebiasaan yang dinilai kurang sesuai dengan esensi ajaran Islam.
Ia memberikan contoh praktik-praktik yang patut dipertanyakan, seperti memberikan sesuatu dengan cara dilempar atau meminta santri untuk selalu jongkok. "Apakah itu sebuah bentuk kesopanan yang diajarkan oleh Islam?" tanyanya.
Artikel Terkait
Klaim Prabowo Setahun Memimpin: Benarkah Semua Janji ke Rakyat Sudah Terwujud?
Jokowi Ditolak Salam UGM: Ada Apa di Baliknya?
Prabowo Sebut Kasus Keracunan Siswa Dibesar-besarkan, Ini Klaim MBG 99,99% Berhasil!
EMT Muhammadiyah: Tim Medis Darurat Pertama Indonesia yang Berstandar Internasional